,-
aku adalah malam..
Sang masa telah menyatukan kita
menyimpul dalam ikatan kata
melekat dalam buaian rasa
aku bercahayakan temaram..
Direnggut gelap dengan sinar seadanya
mengaburkan bayang dalam mata
menumpuk mimpi yang tak pernah nyata
engkau adalah siang..
Sang waktu mendekap kita
meletakkanku sebelum atau sesudahnya
menyingkirkanku dengan kehadirannya
engkau membagi benderang..
Dipenuhi limpahan surya
mengurai misteri menjadi sukacita
melebur ketakutan menjadi gembira
dalam gulitaku kucoba merayu terangmu
dalam sayuku kupinta sedikit cerahmu
aku merapuh bersama teguhmu
aku merajuk direlung keabadian angkuhmu
kunanti engkau pada fajar
walau embun hadir dalam nanar
kujemput engkau dengan senja
walau akhirnya asaku pupus menjingga
(hR)
(sebuah pesanan kata dan rasa untuk sahabat)
Makassar 16.04.10
Sabtu, 18 Februari 2012
Kata Hati, mungkin puisi.. (Malam menembus siang )
Label:
OPINION
Baca ini juga :
- Untitle
- Bila Kartu NPWP Tidak Sesuai Dengan Master File Dirjen Pajak
- Refleksi Semangat Memajukan Pendidikan dari Film Won't Back Down
- Potensi Pengembangan Pertelevisian Daerah Terkait Kewajiban Siaran Lokal Stasiun TV Berjaringan
- Idealisme VS Pragmatisme Stasiun TV
- Selamat Tinggal Dual SIM?
- 730 Hari di Perantauan (hanya sebuah catatan pengingat)
- TV Digital Sebuah Keharusan dan Dampak Terhadap Masyarakat
- Kali Ini, Berjumpa Senja di Bibir Manakarra
- Jangan Lengah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar